Friday, February 21, 2020

Guru Perlu Terus Mengevaluasi Metode Mengajarnya

Guru Perlu Terus Mengevaluasi Metode Mengajarnya Guru Perlu Terus Mengevaluasi Metode Meng Guru Perlu Terus Mengevaluasi Metode Mengajarnya
Guru Perlu Terus Mengevaluasi Metode Mengajarnya
Guru perlu terus menerus mengevaluasi metode mengajar yang mereka terapkan di kelas. Untuk membuat suasana kelas yang menyenangkan dan interaktif, penerapan metode mengajar yang sempurna dan pemahaman karakteristik siswa sangat diperlukan.

"Sudah bukan saatnya lagi, memulai pelajaran dengan perintah: anak-anak, buka buku halaman sekian, baca dalam hati, dan jawab pertanyaannya!" kata Ferdiansyah, narasumber dalam kegiatan sosialisasi kesiapan guru menyongsong pendidikan kurun ke-21 Hotel Santika Tasikmalaya Jawa Barat, Selasa (7/8/2018).

Ferdiansyah yang merupakan anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) tersebut menambahkan bahwa metode ceramah sudah harus ditinggalkan dan diganti metode yang bisa membuat suasana kelas menjadi hidup, menyenangkan, kreatif, dan dialogis. "Guru perlu memahami abjad tiap anak, dan mendorong tiap anak maju sesuai potensi terbaiknya," tambah Ferdiansyah.

Baca juga:

Ferdiansyah juga mendorong semoga guru terus meningkatkan kompetensinya. Peningkatkan kompetensi guru tidak hanya dalam bentuk mengikuti training atau lokakarya. Aktivitas-aktivitas menyerupai studi banding, diskusi dalam kelompok kerja guru, berguru dari aneka macam sumber juga merupakan upaya peningkatan kompetensi. "Tugas peningkatan kompetensi guru juga tidak hanya dari APBN, perlu kontribusi dari pemerintah kawasan dengan APBD-nya, organisasi profesi, swasta, dan guru itu sendiri," ujar anggota Komisi X dewan perwakilan rakyat tersebut.

Narasumber lain dalam program tersebut, Odo Hadinata, menekankan pentingnya guru membiasakan siswanya beropini dan bertanya. Siswa yang terbiasa mendengarkan ceramah guru, tentu kurang terbiasa untuk mengemukakan pendapat dan bertanya. Guru harus punya metode semoga anak berani berpendapat, tidak takut salah dalam mengemukakan pendapatnya.

"Misalnya begini, bapak ibu membawa botol air mineral. Kemudian meminta: bawah umur coba deskripsikan benda ini!" kata Odo menawarkan contoh. Tiap anak yang menawarkan jawaban, apapun jawabannya, diapresiasi dalam bentuk pujian. Jika praktik kecil yang mendorong siswa beropini terus menerus dibiasakan, siswa akan lebih berani beropini dan bertanya.

Kepala Subdirektorat Peningkatan Kompetensi dan Kualifikasi Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Kemendikbud, Elvira, menyampaikan guru perlu meningkatkan kompetensi secara terus-menerus seiring perkembangan zaman. Di kurun ke-21 di mana keterampilan komunikasi, bekerja sama, berfikir kritis, dan pemecahan dilema perlu dikuasai siswa, guru dituntut lebih kreatif dan inovatif dalam menawarkan bahan pelajaran di kelas.

dikutip dari: web kemdikbud