Sunday, March 8, 2020

Macam Macam Evolusi

Teori evolusi menjelaskan perkembangan makhluk hidup secara bertahap dalam jangka waktu lama. Evolusi dapat dikelompokkan berdasarkan arah, skala perubahan, dan hasil akhir dari evolusi tersebut. Evolusi berdasarkan arahnya dibedakan menjadi evolusi progresif dan evolusi regresif. Evolusi progresif terjadi apabila individu dapat bertahan hidup, sedangkan evolusi regresif terjadi apabila individu mengalami kepunahan. Evolusi berdasarkan skala perubahan evolusi dapat dibedakan menjadi makroevolusi dan mikroevolusi.

Evolusi berdasarkan hasil akhir dibedakan menjadi evolusi divergen dan konvergen. Evolusi divergen adalah apabila perubahannya berasal dari satu spesies menjadi banyak spesies baru, sedangkan evolusi konvergen apabila perubahannya didasarkan pada adanya kesamaan struktur antara dua organ pada garis sama dari nenek moyang yang sama. Dengan mempelajari macam-macam evolusi diharapkan dapat lebih memahami tentang evolusi makhluk hidup. Berikut ini penjelasan mengenai macam-macam evolusi.

1. Evolusi Berdasarkan Arahnya
Berdasarkan arahnya evolusi dibagi menjadi dua, yaitu evolusi progresif dan evolusi regresif..

a. Evolusi Progresif
Evolusi progresif adalah evolusi menuju pada kemungkinan yang dapat bertahan hidup (survival). Bila setiap spesies hasil perubahan secara turun temurun mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya suatu ketika akan dihasilkan keturunan yang bervariasi dan mengarah terbentuknya spesies baru. Terbentuknya spesies baru akan meningkatkan keragaman hayati planet bumi.

Salah satu contoh evolusi progresif seperti yang terjadi pada burung finch di Kepulauan Galapagos yang dulu dipakai Charles Darwin untuk mengembangkan teori evolusi, kini terbukti cocok dengan teori itu, mereka memang berevolusi. Burung-burung finch yang berukuran sedang, yang dulu diteliti Darwin, ternyata perlahan-lahan memperkecil paruhnya untuk mendapatkan aneka jenis biji-bijian. Perubahan ini mulai terjadi sekitar dua puluh tahun setelah kedatangan burung pesaing mereka yang berukuran lebih besar, dan memperebutkan sumber makanan yang sama.
 Teori evolusi menjelaskan perkembangan makhluk hidup secara bertahap dalam jangka waktu l Macam Macam Evolusi
b. Evolusi Regresif
Evolusi regresif adalah proses menuju pada kemungkinan kepunahan. Hal ini seperti yang terjadi pada dinosaurus. Prof. Michael Rampino dalam Discovery Channel berjudul “Catasthropic Past” menyebutkan bahwa kepunahan Dinosaurus dipicu oleh serbuan dari luar angkasa (meteor). Unsur iridium (hujan asam) yang merupakan unsur langka meteor pun banyak ditemukan di daerah bekas kawah meteor, yaitu sekitar 10 ribu kali lebih banyak dibandingkan kulit bumi yang lain. Menurutnya ini menjadi petunjuk hubungan antara meteor dengan kepunahan binatang besar tersebut.

2. Evolusi Berdasarkan pada Skala Perubahannya
Berdasarkan skala perubahannya, evolusi dibagi menjadi dua, yaitu makroevolusi dan mikroevolusi :

a.  Makroevolusi
Makroevolusi adalah perubahan evolusi yang dapat mengakibatkan perubahan dalam skala besar dan dapat mengarah kepada terbentuknya spesies baru. Makroevolusi dapat terjadi ketika mikroevolusi terjadi berulang kali selama jangka waktu yang panjang. Perubahan yang menyebabkan perbedaan yang lebih besar dan nyata diantara golongan taksonomi diatas spesies. Hal ini timbul dari serangkaian panjang kejadian spesies yang masing-masing membawa spesies keturunan makin jauh dari bentuk leluhur asli. Salahsatu contoh makroevolusi adalah kemunculan bulu selama evolusi burung dari dinosaurus teropoda.
 Teori evolusi menjelaskan perkembangan makhluk hidup secara bertahap dalam jangka waktu l Macam Macam Evolusi
a. Mikroevolusi
Mikroevolusi adalah perubahan evolusi yang dapat mengakibatkan perubahan dalam skala kecil. Mikroevolusi ini hanya mengarah kepada terjadinya perubahan pada frekuensi gen atau kromosom. Mikroevolusi juga disebut sebagai "perubahan di bawah tingkat spesies". Perubahan ini disebabkan oleh empat proses yang berbeda: mutasi, seleksi  baik yang alami maupun buatan ), aliran gen, dan hanyutan genetik.Umumnya evolusi yang terpantau adalah contoh mikroevolusi, misalnya bakteri yang mendapatkan resistansi antibiotik.

3. Evolusi Berdasarkan Hasil Akhir
Berdasarkan hasil akhir evolusi dapat dibedakan menjadi dua yaitu evolusi divergen dan evolusi konvergen.

a.  Evolusi Divergen
Evolusi divergen adalah munculnya individu yang memiliki bentuk morfologi berbeda walaupun berasal dari garis keturunan yang sama. Evolusi divergen ditemukan pada peristiwa terdapatnya lima jari pada vetebrata yang berasal dari nenek moyang yang sama dan sekarang dimiliki oleh bangsa primata dan manusia.

Pada tumbuhan contoh yang mudah diamati adalah Euphorbia echinus dan Euphorbia pulcherrima. Keduanya tumbuhan berasal dari garis keturunan yang sama namun memiliki bentuk morfologi yang sangat berbeda. E.echinus hidup di daerah gurun sehingga mengembangkan struktur duri dan akar yang panjang, sedangkan E.pulcherima hidup di tempat lembab sehingga tetap memiliki daun yang normal. Walaupun berasal dari garis keturunan yang sama, namun karena perbedaan tempat hidup akhirnya kedua jenis euporbia tersebut berkembang menjadi tumbuhan dengan bentuk yang jauh berbeda.
 Teori evolusi menjelaskan perkembangan makhluk hidup secara bertahap dalam jangka waktu l Macam Macam Evolusi
b. Evolusi Konvergen
Evolusi konvergen adalah munculnya individu dengan bentuk morfologi yang mirip walaupun berasal dari garis keturunan yang berbeda. Hal ini dapat ditemukan pada hiu dan lumba – lumba. Ikan hiu dan lumba – lumba terlihat sama seperti organime yang berkerabat dekat, tetapi hiu ternyata termasuk dalam pisces sedangkan ikan lumba – lumba termasuk dalam mamalia.

Pada tumbuhan contoh yang mudah diamatii adalah pada tumbuhan kaktus Cereus Jamacaru dan euporbia Euphorbia echinus. Diantara E.jamacaru dan E. echinus memiliki bentuk morfologi yang mirip, dimana keduanya sama-sama memiliki daun yang dimodifikasi menjadi duri dan dilapisi zat lilin, juga adanya struktur akar yang sangat dalam menembus permukaan bumi.

C. jamacaru dan E. echinus adalah tumbuhan yang berbeda baik asal maupun garis keturunannya, namun keduanya memiliki kemiripan karena pengaruh dari tempat hidup yang sama, yaitu daerah gurun yang miskin kandungan air. Walaupun kedua tumbuhan tersebut tidak berkerabat dekat, namun karena memiliki habitat yang sama, mereka mengalami evolusi (perubahan) secara perlahan-lahan hingga akhirnya saat ini bentuknya menjadi sangat mirip.