Wednesday, March 4, 2020

Komponen dan Jenis Ekosistem

Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara mahluk hidup dan benda-benda tak hidup pada sebuah lingkungan. Semua mahluk hidup memerlukan lingkungan tertentu untuk memenuhi kebutuhannya. Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di sekitar mahluk hidup. Sebuah lingkungan terdiri dari bagian yang hidup (biotik) dan bagian tak hidup (abiotik). Bagian yang hidup pada sebuah lingkungan terdiri atas tumbuhan, hewan dan mahluk hidup lainnya. Bagian lingkungan yang tak hidup terdiri atas cahaya matahari, air, udara dan tanah.

Cahaya matahari dapat menghangatkan udara, air, dan tanah, agar mencapai suhu yang sesuai kebutuhan hidup mahluk hidup. Cahaya matahari juga membantu tanaman membuat makanan. Air dan tanah merupakan bagian penting dari sebuah lingkungan. Air yang turun dalam bentuk hujan, meresap ke dalam tanah. Air di dalam tanah ini akan dimanfaatkan oleh tumbuhan yang hidup di atasnya dan mahluk hidup kecil lainnya yang hidup di dalam tanah.

A. Komponen Ekosistem
Komponen ekosistem adalah bagian-bagian yang menyusun sebuah ekosistem. Komponen ekosistem terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik merupakan komponen berupa mahluk hidup. Sementara itu komponen abiotik mencakup semua hal di luar mahluk hidup dalam sebuah satuan ekosistem. Bagian biotik dan abiotik pada sebuah lingkungan saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain.

Komponen Abiotik
Komponen Abiotik, yaitu komponen yang terdiri atas bahan-bahan tidak hidup (nonhayati), yang meliputi komponen fisik dan kimia, seperti tanah, air, matahari, udara, dan energi.

Komponen Biotik
Komponen biotik suatu ekosistem terdiri atas semua makhluk hidup (organisme), seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme yang hidup di dalamnya. Berdasarkan fungsi atau peranannya dalam ekosistem, komponen biotik itu dapat dikelompokan menjadi seperti di bawah ini.
  • Produsen, yaitu organisme yang bersifat autotrof (mampu menyediakan makanan sendiri melalui pengubahan bahan anorganik menjadi bahan organik dengan bantuan energi seperti energi matahari dan kimia). Contohnya tumbuhan hijau dan alga.
  • Konsumen, yaitu organisme yang bersifat heterotrof (organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri), memanfaatkan bahan organik yang terdapat pada organisme lain sebagai bahan makanannya. Contohnya manusia dan hewan.
  • Pengurai (dekomposer) adalah orgsanisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati. Dekomposer menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana untuk dapat digunakan kembali oleh produsen. Organisme yang tergolong dekomposer yaitu bakteri dan jamur.
  • Detritivor adalah organisme yang memanfaatkan serpihan organik padat (detritus) sebagai sumber makanan. Contoh organisme detritivor adalah cacing tanah, luing dan sebagian anggota Echinodermata.
Dalam sebuah ekosistem terdapat satuan-satuan makhluk hidup. Satuan makhluk hidup yang terdapat dalam ekosistem adalah individu, populasi, dan lingkungan hidup.
  • Individu adalah mahluk hidup tunggal, misalnya seekor kambing, seekor burung, sebuah pohon cemara. Tempat individu tinggal disebut dengan habitat.
  • Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang menempati suatu daerah tertentu. Contohnya, di sebuah kolam, terdapat populasi ikan, populasi tanaman teratai, populasi lumut.
  • Komunitas adalah populasi mahluk hidup di suatu daerah tertentu. Contoh komunitas adalah komunitas sungai, dan komunitas padang rumput.
  • Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di sekitar mahluk hidup. Sebuah lingkungan terdiri dari bagian yang hidup (biotik) dan bagian tak hidup (abiotik). Bagian yang hidup pada sebuah lingkungan terdiri atas tumbuhan, hewan dan mahluk hidup lainnya. Bagian lingkungan yang tak hidup terdiri atas cahaya matahari, air, udara dan tanah.

B. Jenis-Jenis Ekosistem
Ekosistem yang ada di dunia dibagi menjadi dua, yaitu ekosistem alami, dan ekosistem buatan.
  • Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alami atau tanpa campur tangan manusia. Contohnya : ekosistem padang rumput, ekosistem gurun, dan ekosistem hutan hujan tropis.
  • Ekosistem buatan adalah ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan atau keperluan hidupnya. Contohnya : sawah, waduk, perkebunan, dan kolam. Ekosistem buatan memiliki keanekaragaman biotik rendah, karena umumnya ditentukan oleh pembuatnya. Misalnya komponen biotik pada ekosistem sawah, yaitu padi; pada kolam, yaitu jenis ikan tertentu, seperti ikan mas atau ikan gurami.
Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara mahluk hidup dan benda Komponen dan Jenis Ekosistem
Ekosistem alami terdiri dari ekosistem air dan ekosistem darat. Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Ekosistem darat terdiri atas ekosistem hutan, padang rumput, padang pasir, tundra, dan taiga. Ekosistem darat ini dibedakan oleh tingkat curah hujan dan iklimnya. Perbedaan tersebut menyebabkan jenis tumbuhan dan hewan yang ada di dalamnya juga berbeda. Tumbuhan seperti rotan dan anggrek, serta hewan seperti kera, burung, badak, harimau, berada pada ekosistem hutan hujan tropis.
  • Ekosistem sabana memiliki curah hujan yang lebih rendah daripada ekosistem hutan hujan tropis. Hewan-hewan yang hidup di sabana antara lain berbagai jenis serangga, dan mamalia seperti zebra dan singa.
  • Ekosistem padang rumput memiliki curah hujan yang lebih rendah dibandingkan ekosistem sabana. Tumbuhan yang khas adalah rumput. Sedangkan hewan yang hidup pada ekosistem ini adalah bison, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, dan ular. Gurun merupakan ekosistem yang paling gersang karena curah hujan yang sangat rendah. Tumbuhan jenis kaktus yang memiliki duri untuk mengurangi penguapan, banyak tumbuh di sini. Hewan-hewan yang bisa hidup pada ekosistem ini antara lain semut, ular, kadal, kalajengking, dan beberapa hewan malam lainnya.
  • Suhu pada ekosistem taiga sangat rendah pada musim dingin. Taiga biasanya merupakan hutan yang tersusun atas satu jenis tumbuhan seperti cemara, pinus dan sejenisnya. Hewan seperti beruang hitam, dan ajag, biasanya hidup di ekosistem ini.
  • Tundra merupakan ekosistem yang dingin dan kering. Banyak jenis tanaman tidak bisa hidup pada ekosistem ini karena tanahnya yang membeku sepanjang tahun. Akar-akar tanaman tidak dapat tumbuh pada tanah yang beku, sehingga hanya tanaman jenis rumput saja yang mampu bertahan. Beberapa jenis burung bersarang di tundra pada saat musim panas, seperti angsa dan bebek.
Ekosistem air adalah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa perairan. Ekosistem air terdiri atas ekosistem air tawar dan ekosistem air asin.
  • Ekosistem air tawar meliputi ekosistem danau, kolam, dan sungai. Ekosistem air tawar mendapatkan cukup sinar matahari. Tumbuhan yang paling banyak pada ekosistem ini adalah ganggang.
  • Ekosistem air asin terdiri atas ekosistem terumbu karang, dan ekosistem laut dalam. Berbagai jenis ikan, kerang, koral dan mahluk laut lainnya, hidup pada ekosistem ini. Terdapat juga beberapa jenis hewan kecil dan tumbuhan alga yang dapat membuat sendiri makanannya.

Perbedaan makhluk hidup dan benda tak hidup
Perbedaan benda hidup dan tak hidup berdasarkan tanda-tanda yang dapat dipakai untuk membedakan antara benda tak hidup dan makhluk hidup. Sifat-sifat umum yang dapat dipakai untuk membedakan antara keduanya adalah:
  • Bentuk dan ukuran. Makhluk hidup mempunyai bentuk dan ukuran tertentu, sedangkan benda mati tidak. Sebagai contoh: batu ada yang sebesar butir pasir, tetapi ada pula sebesar gunung, sedang kucing misalnya bentuk dan ukurannya tertentu.
  • Komposisi kimia. Makhluk hidup mempunyai komposisi kimia tertentu yaitu terdiri dari unsur-unsur Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (0), Nitrogen (N), Belerang atau Sulfur (S), Posfor (P), dan sedikit mineral. Benda mati komposisi kimianya tidak tertentu.
  • Setiap makhluk hidup terdiri dari sel-sel. Sel-sel ini membentuk jaringan, dan jaringan membentuk organ. Sistem organ mem­bentuk proses hidup. Pada benda mati susunannya sedemikian rupa, merupakan hasil dari unsur pokoknya.
  • Metabolisme. Pada makhluk hidup terjadi pengambilan dan penggunaan makanan, respirasi atau pernapasan. Sekresi dan ekskresi. Benda mati tidak mengalami hal-hal tersebut.
  • Iritabilitas. Makhluk hidup dapat memberikan reaksi terhadap perubahan sekitarnya, besarnya reaksi tak seimbang besarnya aksi. Pada benda mati reaksinya seimbang dengan aksi.
  • Reproduksi. Pada makhluk hidup terdapat kemampuan untuk membuat makhluk itu menjadi banyak, sedangkan pada benda mati tidak.
  • Tumbuhan dan hewan mempunyai daur hidup. Setiap makhluk hidup mengalami proses pertumbuhan dan mempunyai daur hidup. Benda mati membesar karena pengaruh luar.